Minggu, 26 Maret 2017

Jam Dinding "Gustav Becker" Circa Mid 1800 "Rare"





























Jam Dinding "Gustav Becker" Circa Mid 1800 "Rare"

Jam lubang 3 yang memiliki senar berjumlah 5 ini adalah Jam awal pertama kali dibuat oleh Gustav Becker, memiliki tinggi keseluruhan 73cm, lebar depan keseluruhan 33cm, lebar samping keseluruhan 17cm dan diameter plat pada Jam 18,5cm.

Kondisi fisik secara keseluruhan masih dalam keadaan baik dan full originalCasing terbuat dari bahan kayu oak/eken dalam keadaan baik belum ada perbaikan dan belum pernah diplitur ulang. Seluruh komponen pada Jam masih sangat lengkap dan full original, dan kondisi mesin Jam juga masih berfungsi dengan baik.

Pada bagian mesin terdapat logo Gustav Becker, dan kode P 42 yang merupakan keterangan untuk panjang pendulum yang digunakan, dan nomor seri pada mesin 548. Berdasarkan informasi nomor seri mesin Jam tersebut dibuat pada tahun 1850 s/d 1860, termasuk produksi awal Gustav Becker.

Bunyi dentangan Jam ini juga masih terdengar baik, nyaring dan normal. Berbunyi setiap Jam, 1/2 Jam dan setiap 1/4 Jam (Jam Perempatan). Plat atau dial pada Jam masih dalam kondisi baik. Pada bagian atas casing pada Jam masih terdapat label kertas, seperti tampak pada gambar terakhir. 

Kelebihan lain dari Jam ini masih terdapat etiket pada bagian dalam casing yang bertuliskan Nama Toko Jam tempat Jam ini awal dijual, yaitu Toko Mas & HorlogemarkerTong Tjen Seng, beralamatkan di Molenvliet West 224 (Sebrang Kantoor Politie Glodok)Batavia-Stad (Kota Batavia). Pada etiket terdapat juga pesan promosi bertuliskan bahasa Indonesia dengan Ejaan Lama (Ejaan Van Ophuijsen) dan bahasa Mandarin.

Perlu diketahui nama Molenvliet adalah nama sebuah Kanal yang pada tahun 1960 berubah menjadi Jalan Gajah Mada (Molenvliet West) dan Jalan Hayam Wuruk (Molenvliet Oost) yang berlokasi di Jakarta Pusat (Batavia Stad).

Berikut sekilas informasi mengenai Molenvliet :

Ruas Jalan Molenvliet tahun 1940

Suasana Molenvliet tahun 1925

Pada pendulum terdapat tulisan nama Oey Eng Goan dan nama Perusahaan Tempo dulu, yaitu Burt Myrtle & Co, dan juga terdapat tanggal, bulan dan tahun, yaitu 28 September 1929.

Burt Myrtle & Co adalah sebuah Perusahan yang bidang usahanya membuat label atau etiket, yang beroperasi sekitar tahun 1900.

Berikut adalah label iklan promosi yang pernah dibuat :



Dapat saya simpulkan bahwa jam ini dahulu dimiliki oleh Mr. Oey Eng Goan, dimana Jam tersebut adalah hasil pemberian dari Perusahaan Burt Mayrtle & Co, pada 28 September 1929, yang dibeli dari Toko Mas & Horlogemarker "Tong Tjeng Seng" didaerah Molenvliet West 224, Batavia Stad pada masa itu.

Kondisi Jam seperti ini menurut saya sangat istimewa, karena walaupun Jam ini tergolong benda mati dari identitas yang tercamtum pada Jam tersebut kita bisa menarik kesimpulan mengenai sejarah yang pernah ada pada masa itu. Sungguh suatu Jam yang sangat langka dengan kondisi istimewa walaupun usia Jam sudah berusia 150 tahun lebih.

Bentuk jarum dan angka pada Jam tersebut sama atau mirip dengan Iklan Enamel Gustav Becker yang saya miliki seperti berikut ini :




Berikut sekilas informasi mengenai mengnai Gustav Becker :


Gustav Becker dilahirkan pada tahun 1819 dan dikenal sebagai seorang pembuat Jam di Jerman dan Austria, pertama kali memproduksi Jam dan membuka workshops nya di kota Freiburg, Silesia, Germany pada Tahun 1850 dan produksi Jam terakhirnya berakhir di Tahun 1935, nama Gustav Becker sendiri juga sudah tidak asing lagi dikalangan para Kolektor.

Saya sangat senang dengan barang ini karena merupakan salah satu Jam yang merupakan peninggalan sejarah jaman Kolonial Belanda yang memiliki nilai sejarah tersendiri, dan merupakan salah satu barang koleksi pribadi terbaik yang saya miliki, selain berumur sudah cukup tua 150 tahun lebih, kondisi masih sangat baik, full original, tanpa ada perbaikan pada fisiknya, dan sangat jarang ditemukan alias langka untuk Jam dengan kondisi seperti ini.

Antik, Unik dan Langka menarik untuk menjadi koleksi.

Keterangan : SOLD OUT - Thanks Mr. Rb - SMG

Jumat, 17 Maret 2017

Iklan Enamel Studio Foto "Mie Sin Fotograaf - Tasikmalaja" Circa Early 1900









Iklan Enamel Studio Foto "Mie Sin Fotograaf - Tasikmalaja" Circa Early 1900

Secara umum barang yang saya miliki ini orang menyebutnya dengan nama iklan enamel, disebut demikian karena bahan dibuat dari lapisan enamel yang dituangkan pada permukaan plat besi dan digunakan sebagai iklan produk yang dipasang pada tempat tertentu. Fungsinya untuk memberitahukan kepada masyarakat umum agar mengetahui produk yang dipasarkan tersebut.

Iklan berbahan enamel atau porcelain adalah sebuah barang yang tidak diperjual belikan pada masa itu, biasanya perusahaan tertentu memberikannya kepada rekan bisnisnya untuk dipasang pada tempat dimana produk barang pada iklan tersebut dijual. Sehingga bisa disimpulkan bahwa iklan enamel menjadi sebuah barang langka dikalangan penggemar antik saat ini karena jumlahnya yang terbatas dan sudah tidak diproduksi lagi. Iklan Enamel mulai diproduksi sejak tahun 1800an sampai dengan akhir Perang Dunia II dan benar-benar hilang dari peredarannya tidak diproduksi lagi pada akhir tahun 1960an.

Khusus barang yang saya miliki ini saya menyebutnya dengan iklan enamel studio foto, karena memang iklan ini pada masa itu diletakkan disebuah studio foto yang menjual jasa foto dan cetak foto. Ukuran iklan enamel ini 52cm x 39cm dan ukuran frane 67cm x 55cm. Iklan ini sengaja dibuat oleh perusahaan foto Agfa yang diperuntukkan kepada studio foto Mie Sin sebagai rekan bisnisnya. Pada masa itu kemungkinan studio foto tersebut menjual berbagai macam produk barang dari perusahaan foto Agfa. Sehingga pada iklan enamel ini terdapat nama Agfa sebagai sponsornya pada sisi kanan bagian atas. Iklan ini saya dapatkan dari rekan saya sesama penggemar barang antik diwilayah Jawa Barat.

Berdasarkan cerita yang saya dapatkan dari rekan saya, bahwa yang bersangkutan langsung mendapatkannya dari orang yang tidak lain adalah anak dari pengusaha foto Mie Sin yang sudah berusia hampir 80 tahun didaerah Tasikmalaya.

Saya sebenarnya telah lama menantikan iklan enamel ini untuk jatuh ketangan saya, dan akhirnya saya mendapatkannya kurang lebih menunggu hampir 1 1/2 tahun. Saya sangat menginginkannya karena sebelumnya saya mendapatkan foto tempoe doeloe hasil dari studio foto "Mie Sin" tersebut.

Berikut adalah hasil foto dari Mie Sin Fotograaf - Tasikmalaja, seperti dibawah ini :




Pada bagian bawah sebelah kanan foto terdapat tulisan nama Fotograaf Mie Sien Tasikmalaja, dan ini merupakan foto tempoe doeloe yang pernah diproses pada studio foto tersebut pada masa itu. Pada iklan enamel ada sedikit perbedaan penulisan nama Mie Sin dan pada karton foto tertulis Mie Sien, hal ini kadang sering terjadi pada masa itu untuk penulisan beberapa nama, seperti contohnya nama kota Soerabaia, dan atau Soerabaya atau Soerabaja.

Foto ini saya mendapatkannya sekitar 2 tahun lalu pada saat ada pameran antik disebuah Mall didaerah Jakarta Selatan, dan tidak menyangka rekan saya sekitar 6 bulan kemudian memiliki iklan enamel dari studio foto tersebut. Pada saat saya melakukan pendekatan untuk memiliki iklan enamel Mie Sin Fotograaf - Tasikmalaja ini saya tidak bercerita bahwa saya memiliki foto lama dari studio foto "Mie Sien", dengan tujuan agar harga yang didapat nanti bisa lebih terjangkau.

Keistimewaan dari iklan enamel ini adalah susunan kata-kata yang tercantum sangat unik, kalimat kata yang tercantum masih menggunakan Bahasa Indonesia Ejaan Lama (Ejaan Van Ophuijsen) yang jika kita cermati ini bukan bahasa baku yang biasa digunakan, karena didalam susunan katanya terdapat kalimat Bahasa Belanda dan Bahasa Peranakan yang biasa digunakan pada masa itu.

Kondisi iklan enamel ini original dan masih cukup baik, hanya ada bagian pinggir dan bagian lubang paku atau sangkutan yang terkikis karena pemakaian dan usia. Pada iklan enamel tersebut untuk gambar dan tulisannya timbul tidak flat atau datar.

Agar tampil menarik oleh rekan saya iklan ini diberi frame kayu yang sudah diplitur dan di fernis oleh penjual frame bersangkutan, tetapi sayang pada saat dipasang pada farme kayu, sebelumnya iklan enamel ini turut difernis oleh penjual frame bersangkutan dengan alasan agar lebih mengkilat dan tidak menimbulkan karat. Atas hal tersebut sebenarnya saya cukup menyangkannya tetapi akhirnya saya biarkan saja dengan kondisi seperti itu.

Pada gambar diatas urutan ke 4 (empat) tampak tanda panah berwarna kuning dan merah yang menunjukkan lapisan fernis (anak panah berwarna kuning) dan lapisan luar enamel (anak panah berwarna merah) yang saya kerok sedikit dari lapisan fernisnya, yang tujuannya untuk membuktikan bahwa iklan ini benar terbuat dari bahan enamel.

Iklan enamel ini berdasar keterangan dari kawan saya bersangkutan pada masa itu diletakkan pada bagian dalam ruang studio foto, tepatnya dibelakang pintu masuk bagian paling depan studio foto tersebut. Iklan enamel atau plang toko tersebut dipasang dengan cara digantung pada bagian atas plafon ruangan dengan jarak kurang lebih 3 (tiga) meter dari pintu masuk bagian paling depan.

Bagi saya ini sebuah peninggalan masa lalu dari jejak sejarah salah satu studio foto tempoe doeloe yang turut mewarnai sejarah bangsa kita dimasa Kolonial Belanda.

Antik, Unik dan Langka menarik untuk menjadi barang koleksi.

Keterangan : Ex Koleksi Pribadi (sudah terjual oleh kolektor sekitar 2 tahun lalu, dan dititipkan kembali untuk dijual) - SOLD OUT

Iklan Enamel Kodak Circa 1930








Iklan Enamel Kodak Circa 1930

Enamel Kodak Original ini memiliki ukuran Panjang 71cm dan Lebar 32cm, tampilan dalam 2 sisi Iklan dengan motif sama, pada bagian bawah tertulis "The Property of Kodak Ltd Kingway London England" dan "Bruton Palmers Green N". Kondisi fisik Enamel masih sangat bagus dan layak pajang, kaitan masih aslinya alias Original dan utuh, sangat menarik untuk dikoleksi.

Keterangan : Ex Koleksi Pribadi (sudah terjual oleh kolektor sekitar 2 tahun lalu, dan dititipkan kembali untuk dijual) - SOLD OUT

Minggu, 12 Maret 2017

Lemari Pajang Antik Art Deco
















Lemari Pajang Antik Art Deco

Lemari Pajang ini saya dapatkan dari rumah tua yang masih bergaya Kolonial Belanda di daerah Jawa Tengah. Kondisi original, sudah diplitur ulang dan ada sedikit perbaikan.

Bahan terbuat dari kayu jati dan secara keseluruhan masih dalam kondisi baik. Ukuran dimensi lebih kurang tinggi 167cm (diukur sampai dengan mahkota, dan jika diukur sampai dengan alas tatakan bagian atas 148,5cm) x lebar muka 121cm x lebar samping 45cm. Kaca pada lemari semuanya masih original bawaan dari awal.

Usia pada lemari tentulah sudah terbilang tua, diperkirakan dibuat pada tahun 1930an sd 1940an, hal tersebut terlihat dari bentuk designya, dan terlihat engsel yang digunakan dengan bentuk engsel peluru dan kaki lemari yang cukup unik dengan bentuk seperti anak tangga terbalik dengan bahan kayu yang terbilang tebal.

Kelebihan lemari ini adalah cukup banyak bisa menampung barang yang akan dipajang, terutama pada bagian atas lemari bisa digunakan untuk memajang barang2 antik koleksi anda seperti jam meja (mantle clock), radio, patung dll.

Sangat menarik jika dipajang untuk menghiasi ruang rumah anda yang bergaya vintage dan sangat layak untuk menjadi barang koleksi.

Harga : SOLD OUT