Sabtu, 12 April 2014

Philips Switchboard Wall Telephone


























Philips Switchboard Wall Telephone

Telepon dengan merk Philips buatan Holland ini adalah jenis telepon sentral atau operator, dimana bisa diletakkan didinding dan dimeja, dan merupakan salah satu peninggalan masa kolonial Belanda yang memiliki sejarah tersendiri. 

Bahan boxnya terbuat dari kayu dengan kondisi masih baik tidak ada keropos atau rusak. Untuk plitur pada kayu bagian dalam masih original dan bagian luar kelihatannya pernah diplitur ulang namun demikian karena termakan usia pada bagian atas kayu tersebut terdapat plitur yang sudah terkelupas. 

Pada salah satu bagian dari gagang telephone ada drat yang cuil pada bagian dalam, namun tidak mengurangi penampilan karena tidak terlihat, dan tutup bagian telinga pada gagang telephone masih dapat tetap terkunci atau tertutup dengan baik (seperti terlihat pada gambar diatas yang diberi tanda anak panah berwarna merah). Ukuran dimensi box tinggi 40cm x panjang 33cm x lebar 17,5cm.

Singkat cerita telepon ini saya dapatkan dari seorang kawan penggemar barang antik di Jakarta dan menurut informasi telepon ini berasal dari stasiun kereta api didaerah Tegal.

Bentuk dari telepon ini sangat unik, dimana terdapat beberapa komponen yang fungsinya belum saya ketahui dengan pasti. Kondisi masih sangat baik, original dan berfungsi normal, dapat melakukan panggilan dan menerima panggilan dari luar. 

Berikut adalah salah satu gambar contoh telepon yang mirip dengan gambar telepon diatas:





Untuk headphone terdapat marking Philips dan PTT (Pos Telegraf dan Telepon), berfungsi utuk mendengarkan panggilan dan masih dapat berfungsi mendengar suara panggilan dari luar, namun hanya salah satu bagian speaker saja yang berfungsi (seperti yang diberikan petunjuk tanda anak panah berwarna hijau diatas untuk komponen speaker berwarna silver masih dapat berfungsi dan untuk komponen speaker berwarna kehitaman yang diberi petunjuk tanda anak panah berwarna kuning menunjukkan komponen tersebut tidak berfungsi).

Berikut sekilas informasi untuk sejarah PTT :
Pada tahun 1906, pos di Indonesia pun akhirnya berubah menjadi Posts Telegraafend Telefoon Dienst atau Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Layanan pos yang awalnya berpusat di Welrevender (Gambir) juga berpindah ke Dinas Pekerjaan Umum atau Burgerlijke Openbare Werker (BOW) di Bandung pada tahun 1923. Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia, Jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang. Angkatan Muda PTT (AMPTT) mengambil alih kekuasaan Jawatan PTT tersebut dan kemudian secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 27 September 1945. Hari itu pun diperingati sebagai Hari Bakti PTT atau Hari Bakti Parpostel.

Untuk operasionalnya telephone ini kemungkinan membutuhkan lebih dari satu orang operator, dan jika headphone ingin difungsikan maka switcher pada telephone bagian paling kanan harus diturunkan. Pada switcher terdapat beberapa kode huruf pada bagian atas dan bawah yang berbeda-beda, dan arti dari kode tersebut saya tidak memahaminya. Pada gagang telephone terdapat press button yang fungsinya jika ditekan makan suara akan dapat terdengar dan sekaligus berfungi untuk mematikan sambungan telepone.

Antik, Unik dan Langka menarik untuk menjadi barang koleksi.

Keterangan : SOLD OUT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar