Senin, 19 Desember 2016

Sepasang Kursi Antik Art Nouveau Circa Last 1800


















Sepasang Kursi Antik Art Nouveau Circa Last 1800

Sepasang kursi dengan gaya Art Nouveau ini populer diantara tahun 1890 s/d 1910. Saya mendapatkannya langsung dari pemiliknya yang sudah berusia 76 tahun disebuah rumah tua peninggalan jaman kolonial Belanda didaerah Jakarta Pusat. Saya mendapatkannya dalam keadaan sudah tidak terawat atau tidak digunakan lagi karena rotan alas tempat duduknya sudah rusak atau jebol.

Kondisi rangka pada kursi masih dalam keadaan utuh, hanya rotan sudah diganti baru agar dapat digunakan. Untuk plitur pada kursi masih asli bawaan dari awal alias tidak saya plitur ulang. Dimensi pada kursi tersebut kurang lebih T 115cm x LS 48cm x LM 57cm. Pada gambar terakhir diatas tampak tanda panah berwarna kuning menunjukkan bahwa ada tambahan paku pada kursi dibagian bawah pada salah satu sisi, dimana hal tersebut sudah ada pada saat saya mendapatkannya dari awal, untuk fungsinya sendiri mungkin guna memperkuat penyanggah pada tiang lengan pada kursi.

Pada bagian bawah kursi yang tidak terkena plitur tampak warna kayu yang sudah menghitam yang juga sebagai petunjuk usia pada kursi tersebut yang sudah ada sekitar 100 tahun lebih. Jika kita amati pembuatannya sungguh sangat halus dan detail, terutama dapat dilihat pada motif sulur yang terlihat bentuk dimensinya yang begitu sangat indah, dan jelas ini dalah barang original bukan barang tiruan atau repro.

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan bahwa kursi ini adalah peninggalan kakek beliau yang tidak lain adalah seorang Kapitan pada masa kolonial Belanda dan merupakan bagian dari sejarah masa lalu. Untuk itu dapat ditarik kesimpulan bahwa beliau adalah keturunan bangsawan cina peranakan pada masa itu. Orang tua beliau adalah pengusaha apotek dengan nama Ban An yang berdiri pada tahun 1930an didaerah Senin Jakarta Pusat.

Berikut adalah sekilas mengenai seni Art Nouveau :

Art Nouveau (pengucapan Perancis: [aʁ nuvo], Anglicised ke / ɑːrt nuːvoʊ /) adalah gaya internasional seni, arsitektur dan seni terapan, terutama seni dekoratif, yang paling populer antara tahun 1890 dan 1910. Sebuah reaksi terhadap seni akademis dari abad ke-19, itu terinspirasi oleh bentuk-bentuk alami dan struktur, khususnya garis lengkung tanaman dan bunga.

Inggris menggunakan nama Perancis Art Nouveau ( "seni baru"). Gaya ini terkait dengan gaya yang muncul di banyak negara di Eropa pada waktu yang sama, dan di Austria itu dikenal sebagai Secessionsstil setelah Wiener Secession, di Spanyol Modernismo, di Catalan Modernisme, di Republik Secese, di Denmark Skønvirke atau Jugendstil, dalam bahasa Jerman Jugendstil, nouveau Art atau Reformstil, di Hungaria Szecesszió, di Italia L'Art Nouveau, Stile Floreale atau Stile Liberty, di Norwegia Jugendstil, di Polandia Secesja, di Slowakia Secesia, di Rusia Модерн (modern), dan Swedia Jugend.

Art Nouveau dianggap sebagai "total" gaya seni, merangkul arsitektur, seni grafis, desain interior, dan sebagian besar seni dekoratif termasuk perhiasan, furniture, tekstil, perak rumah tangga dan peralatan lainnya, dan pencahayaan, serta seni rupa. Menurut filosofi gaya, seni harus menjadi cara hidup. Bagi banyak orang kaya Eropa, hal itu mungkin yang menginspirasikan untuk tinggal di sebuah rumah art nouveau yang terinspirasi dengan nouveau furniture art, perak, kain, keramik termasuk peralatan makan, perhiasan, kotak rokok, dll. Sebuah seni bernilai tinggi yang diinginkan untuk menggabungkan seni rupa dan seni terapan, bahkan untuk objek utilitarian.

Pada 1910, Art Nouveau sudah keluar dari gaya. Ia digantikan sebagai gaya arsitektur dan dekoratif Eropa dominan pertama dengan Art Deco dan kemudian oleh modernisme.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sepasang kursi ini sungguh memiliki nilai seni tinggi yang sempat populer pada masa itu dan juga merupakan bagian sejarah masa lalu pada masa kolonial Belanda. Antik dan langka, menarik untuk menghiasi ruang dirumah anda dan layak menjadi barang koleksi.

Keterangan : SOLD OUT Thanks Mr. BS - Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar