Pada saat libur Lebaran Idul Adha kemarin tanggal 13-15 Oktober 2013 saya bersama keluarga saya yaitu istri dan anak-anak saya mengunjungi kota Bandung yang dikenal dengan sebutan Kota Kembang. Kota Bandung ini ternyata di masa Hindia Belanda mendapat julukan Paris van Java, karena pada masa itu kota ini mirip dengan kota Paris. Ibarat Paris yang ada di Pulau Jawa (Parijs van Java), kota yang sejuk dan tidak terlalu panas sehingga menjadi kota yang nikmat untuk dihuni pada masa Indonesia masih bernama Hindia Belanda.
Salah satu kawasan di Kota Bandung yang terkenal sejak jaman Hindia Belanda adalah Jalan Braga. Jalan Braga juga merupakan salah satu unsur yang menjadikan Kota Bandung mendapat julukan Parijs van Java. Begitu terkenalnya jalan Braga, sehingga disebut juga sebagai De meest Eropeesche Winkelstraat Van Indie (Komplek Pertokoan Eropa paling terkemuka di Hindia Belanda).
Bandung tercatat menjadi kota yang sangat penting di Indonesia karena memiliki sejarah arsitektur bangunan yang sangat pesat pada masa Hindia Belanda. Selain terkenal dengan fesyen, Bandung juga terkenal dengan pusat jajanan dan ini dapat dilihat dengan banyaknya Toko Jajanan, Cafe dan Restaurant yang menjamur disana.
Hal-hal tersebut yang membuat saya dan keluarga sering mampir ke Bandung untuk sekedar berwisata kuliner. Untuk merasakan suasana yang berbeda di setiap kunjungan saya dan keluarga di Bandung, hotel tempat kami menginap selalu berbeda di tiap kunjungan. Kali ini saya dan keluarga menginap di hotel yang sudah banyak dikenal yaitu Hotel Savoy Homann yang terletak di Jalan Asia Afrika.
Di Bandung saya juga sering mengunjungi teman-teman sesama penggemar barang antik, untuk sekedar berbelanja atau berdiskusi. Kali ini jalan-jalan ke Kota Bandung, saya sempatkan untuk berfoto bersama teman-teman sesama penggemar barang antik. Salah satu tujuannya adalah agar teman-teman di kota lain dapat saling mengenal teman-teman sesama penggemar antik di Kota Bandung.
Berikut dokumentasi bersama sebagian teman-teman saya di Kota Bandung :
Foto bersama Dadan dengan sebagian koleksinya
Foto bersama Rizal di Kiosnya Pasar Cikapundung-Bandung
Suasana di Pasar Barang Antik Cikapundung-Bandung
Foto bersama Kang Rachmat dengan barang koleksinya
Foto bersama Henky dengan barang milik pribadinya
Karena waktu saya di Bandung hanya 3 hari 2 malam saja, sehingga tidak semua teman-teman penggemar barang antik dapat terdokumentasi. Jadi bagi teman-teman saya yang lain di Kota Bandung jika melihat cerita ini....saya mohon maaf yaaa...tidak sempat terliput dokumentasinya.
Harapan terbesar dihati saya sebenarnya adalah dapat mengunjungi teman-teman saya di kota lainnya juga untuk sekedar berdiskusi, berbagi pengalaman dan pengetahuan. Tujuannya adalah agar kedepannya kita tidak hanya sekedar senang atau hobby untuk mengoleksi barang antik saja atau saling berbagi kesenangan dengan saling tukar menukar barang antik tersebut, tetapi lebih dari itu ada hal-hal baru yang dapat kita lakukan bersama untuk melestarikan warisan dari nenek moyang kita bangsa Indonesia yang kita cintai ini.
Salam,
Thomas H. Fiseptian