Total Tayangan Halaman

Selasa, 18 Februari 2025

Peta Tua Kota Bandoeng 1947 . G.C.T van Dorp. & Co. Bandoeng.












Peta Tua Kota Bandoeng 1947. G.C.T. van Dorp. & Co. Bandoeng

Berikut adalah Peta Kota Bandoeng (Bandoeng ejaan lama jaman Kolonial Belanda, saat ini Bandung). Kondisi apa adanya, seperti tampak pada gambar. Ada beberapa bagian terlihat kertas tampak berlubang, dan warna sedikit kusam termakan usia.

Ukuran Frame pada Peta cukup besar, sekitar 64cm x 49cm. Pada bagian belakang Peta terdapat informasi tambahan, dimana tampak jelas terlihat, karena kaca pada Frame ada dua sisi, depan dan belakang.

Berikut informasi mengenai perusahaan yang membuat Peta tersebut;

Pada masanya, Van Dorp merupakan perusahaan percetakan dan penerbitan ternama. Selama kurang lebih satu abad, ia memproduksi bahan bacaan bermutu untuk masyarakat Hindia Belanda. Meski dimiliki oleh seorang Belanda, Van Dorp tidak hanya mencetak buku-buku berbahasa Belanda. Perusahaan yang berlokasi di Oudstadhuis Straat (sekarang Jalan Branjangan, kawasan Kota Lama Semarang) ini juga menerbitkan kitab-kitab berbahasa Jawa dan Melayu, seperti Babad Tanah Djawi versi Wedana distrik ing Magetan Raden Panji Jaya Subrata (empat jilid), Babad Pacina (terbit 1874) yang mengisahkan peristiwa pemberontakan orang-orang Tionghoa terhadap VOC pasca pembantaian di Batavia pada 1740, serta Serat Kancil, Awit Kancil Kalahiraken Ngantos Dumugi Pejahipun Wonten ing Nagari Mesir, Mawi Kasekaraken (1871).

Van Dorp juga pernah menerbitkan Slompret Melajoe (1860-1911), surat kabar pertama di Semarang yang menggunakan bahasa Melayu. Buku-buku dan surat kabar terbitan Van Dorp tersebar di seantero tanah Hindia dan menjadi rujukan sejumlah sarjana terkemuka, antara lain Dr. B.J.O. Schrieke dan Prof. Dr. PA. Hoessein Djajadiningrat.

NV. Drukkerij G.C.T. Van Dorp & Co, mengutip Amen Budiman, didirikan oleh G.C.T. Van Dorp, seorang Belanda totok penjilid buku yang mengadu peruntungan dengan menjadi serdadu di Hindia Belanda. Disela menjalankan tugas sebagai tentara, dia membuka usaha percetakan dan penerbitan di Semarang. Pelan-pelan usahanya maju pesat, hingga pada 1857, Van Dorp mampu membeli firma de Olifant & Co, perusahaan percetakan swasta pertama di Hindia Belanda, yang pernah menerbitkan surat kabar Semarang Nieuws en Advertentieblad (cikal bakal Koran de Locomotief). Sebagai etalase untuk menjajakan produk-produknya, Van Dorp membuka sebuah toko buku di Bodjong (sekarang Jalan Pemuda), tak jauh dari Hotel Du Pavillon. 

Tahun 1900, perusahaan ini berikhtiar memperluas pasar dengan membuka cabang di Surabaya. Sepuluh tahun kemudian Van Dorp meningkatkan statusnya menjadi sebuah NV. Langkah itu disusul dengan pembaruan mesin-mesin cetak pada 1930-an. Sebagai perusahaan besar, Van Dorp sanggup mempromosikan produk-produknya melalui penerbitan 50 ribu katalog yang disebarkan ke pelbagai daerah.

Sumber informasi:

https://festivalkotalama.com/artikel/gedung-van-dorp-masa-ke-masa/


Barang Kolektor Item!! For Sale!!

Bagi yang berminat dapat menghubungi kami di No. Hp. 0856 777 7272.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar