Van Dorp juga pernah menerbitkan Slompret Melajoe (1860-1911), surat kabar pertama di Semarang yang menggunakan bahasa Melayu. Buku-buku dan surat kabar terbitan Van Dorp tersebar di seantero tanah Hindia dan menjadi rujukan sejumlah sarjana terkemuka, antara lain Dr. B.J.O. Schrieke dan Prof. Dr. PA. Hoessein Djajadiningrat.
NV. Drukkerij G.C.T. Van Dorp & Co, mengutip Amen Budiman, didirikan oleh G.C.T. Van Dorp, seorang Belanda totok penjilid buku yang mengadu peruntungan dengan menjadi serdadu di Hindia Belanda. Disela menjalankan tugas sebagai tentara, dia membuka usaha percetakan dan penerbitan di Semarang. Pelan-pelan usahanya maju pesat, hingga pada 1857, Van Dorp mampu membeli firma de Olifant & Co, perusahaan percetakan swasta pertama di Hindia Belanda, yang pernah menerbitkan surat kabar Semarang Nieuws en Advertentieblad (cikal bakal Koran de Locomotief). Sebagai etalase untuk menjajakan produk-produknya, Van Dorp membuka sebuah toko buku di Bodjong (sekarang Jalan Pemuda), tak jauh dari Hotel Du Pavillon.
Tahun 1900, perusahaan ini
berikhtiar memperluas pasar dengan membuka cabang di Surabaya. Sepuluh tahun
kemudian Van Dorp meningkatkan statusnya menjadi sebuah NV. Langkah itu disusul
dengan pembaruan mesin-mesin cetak pada 1930-an. Sebagai perusahaan besar, Van
Dorp sanggup mempromosikan produk-produknya melalui penerbitan 50 ribu katalog
yang disebarkan ke pelbagai daerah.
Sumber informasi:
https://festivalkotalama.com/artikel/gedung-van-dorp-masa-ke-masa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar