Total Tayangan Halaman

Minggu, 10 Mei 2015

Koran Peringatan 50 Tahun Masa Pemerintahan "Ratu Wilhelmina" Tahun 1948 "Rare"

























Koran Peringatan 50 Tahun Masa Pemerintahan "Ratu Wilhelmina" Tahun 1948 "Rare"

Koran yang terbit pada hari Senin 30 Agoestoes 1948 ini adalah merupakan koran lokal "Edisi Khusus" untuk memperingati masa pemerintahan Ratu Wilhelmina yang ke 50 Tahoen.

Jumlah halaman pada koran ini lengkap (halaman 1 s/d 4) dan isi berita hanya menyampaikan mengenai kehidupan Ratu Wilhelmina dan keluarga kerajaan lainnya. Koran ini terbit khusus diwilayah "Repoeblik Indonesia" pada masa itu, dan tentunya koran ini sangat berarti dan memiliki sejarah tersendiri bagi bangsa ini. Tulisan pada koran masih menggunakan Bahasa Indonesia Ejaan Lama (Ejaan Van Ophuijsen).

Koran Pandji Ra'jat adalah salah satu koran yang terbilang langka, karena berdasarkan informasi yang saya dapatkan bahwa koran ini beredar hanya dari tahun 1945 s/d 1948. Terbit hanya sekali seminggu setiap hari Selasa. Terbit pada setiap hari Selasa terbukti dari berita yang pernah diterbitkan oleh koran tersebut, misalnya pada 12 November 1946 yang memuat TTS berhadiah untuk memperingati satu tahun berdirinya surat kabar ini, itu jatuh pada hari Selasa. Isi pidato Tengkoe Mochtar Azis, saudara muda dari Sultan Langkat yang berpidato di Pusat Radio Resmi Indonesia, dimuat pada koran tersebut pada 2 September 1947 juga jatuh pada hari Selasa. Edisi 3 Februari 1948 yang salah satu beritanya berisikan ucapan selamat atas ulang tahun Putri Beatrix yang pada saat itu berusia 10 tahun juga jatuh pada hari Selasa.

Berdasarkan informasi diatas koran yang saya miliki ini berarti cukup langka untuk hari terbitnya, karena terbit pada hari Senin tanggal 30 Agoestoes 1948, diluar dari jadwal umum biasa terbit. Karena bahan koran terbuat dari kertas, maka koran akan lebih mudah rusak, sehingga jumlah koran sejenis ini tentunya juga sudah sangat jarang alias sangat langka, sehingga sangat layak untuk menjadi barang koleksi.

Kondisi koran masih tergolong cukup baik dan layak koleksi (ada bagian yang robek pada lipatan dan pinggir kertas). Hal tersebut masih terbilang wajar karena koran sudah termakan usia dan ada pemakaian pada masa itu. Ukuran koran ini cukup besar berbeda dari biasanya, yaitu panjang 60,5cm dan lebar 46cm. Untuk lebih tahan lama dan agar dapat dipajang sebagai barang koleksi koran ini saya letakkan didalam frame dengan ukuran frame panjang 72cm dan lebar 57,5cm.

Berikut adalah sekilas informasi mengenai Ratu Wilhelmina :
Ratu Wilhelmina (Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau), adalah Ratu Belanda sejak 1890 - 1948 dan Ibu Suri sejak 1948 - 1962. Ia memimpin Belanda selama lebih dari 50 tahun, lebih lama daripada penguasa monarki kerajaan Belanda lainnya.

Masa kekuasaannya menjadi saksi beberapa titik perubahan di Belanda dan sejarah dunia: 
Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Krisis Ekonomi tahun 1933, dan juga kejatuhan Belanda sebagai penguasa kolonial. Ia paling dikenang untuk perannya dalam Perang Dunia II dimana ia membuktikan dirinya sebagai inspirasi besar bagi gerakan perlawanan rakyat Belanda dan sebagai pemimpin utama pemerintahan Belanda di pengasingan.

Ia adalah anak satu-satunya dari Raja Willem III dan istri keduanya, Ratu Emma dari Waldeck-Pyrmont. Masa anak-anaknya ditandai dengan hubungan yang sangat dekat dengan orangtuanya, khususnya dengan sang ayah yang telah berusia 63 tahun saat Wilhelmina lahir. Karena Raja Willem sudah memiliki 3 putra dari istri pertama, Ratu Sophie. Saat Wilhelmina dilahirkan, hanya ada peluang kecil baginya untuk mewarisi tahta. Namun, Willem kehilangan semua putranya (putra terakhir meninggal saat Wilhelmina berusia 6 tahun).

Raja Willem III wafat pada tanggal 23 November 1890 dan meskipun Wilhelmina seketika menjadi  Ratu Belanda, ibunya Emma ditunjuk sebagai wali sampai usia Wilhelmina mencapai 18 tahun. Pada tahun 1901, ia menikah dengan Hendrik, Pangeran dari Mecklenburg-Schwerin. Kelahiran anak satu-satunya, Juliana pada tanggal 30 April 1909, menjadi obat penawar setelah perkawinan 8 tahun tanpa anak.

Ratu Wilhelmina juga dikenal mahir dalam mengelola bisnis dan investasi, membuat dia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia. Investasinya merambah ke Amerika Serikat dan sampai ke sumur minyak
di wilayah Hindia Belanda (sekarang Indonesia).

Pada tanggal 4 September 1948, Wilhelmina menyerahkan tampuk kekuasaan kepada anaknya, Putri Juliana. Ratu Wilhelmina wafat pada tanggal 28 November 1962 dan dimakamkan di Nieuwe Kerk di kota Delft.

Koran Peringatan 50 Tahun Masa Pemerintahan Ratu Wilhelmina ini menjadi pelengkap dari sebagian koleksi saya yang berhubungan dengan Ratu Wilhelmina, dan ada beberapa koleksi saya yang berhubungan dengan Ratu Wilhelmina yang sudah pernah saya tayangkan sebelumnya, dan juga ada beberapa yang belum sempat ditayangkan pada blog saya ini.

Berikut adalah beberapa koleksi saya yang sudah pernah saya tayangkan sebelumnya :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar