Frame dan Foto Antik "Ibu Suri Emma dan Ratu Wilhelmina" Circa 1897
Frame memiliki ukuran panjang 59cm dan lebar 49cm, dan Foto memiliki ukuran panjang 52cm dan lebar 42cm, kondisi masih cukup baik dan layak koleksi. Kayu pada frame terbuat dari bahan kayu oak/eken, dan bagian atas Frame terdapat lambang Mahkota Kerajaan yang terbuat dari bahan gypsum.
Pada gambar diatas tampak bagian belakang Frame terdapat etiket yang menempel pada hardboard yang sudah tidak jelas tulisannya karena usia, dan pada sekeliling Frame bagian belakang juga tampak bekas penutup dari kertas untuk menutupi paku-paku pengait pada Frame yang sudah hilang. Kaca pada Frame Foto sebelah kiri juga terlihat ada retak.
Mengenai Mahkota Kerajaan Belanda berdasarkan informasi yang didapatkan dari buku yang berjudul Wilhemina the inauguration of a queen in the Nieuwe Kerk, yang saya dapat dari Kolektor sebelumnya yang memiliki Frame dan Foto ini menerangkan bahwa The Royal Crown atau Mahkota Kerajaan dibuat pada masa Raja Willem II pada tahun 1840.
Buku tersebut dicetak pada tahun 1998 untuk memperingati Queen Wilhemina ke 100 tahun :
Berdasarkan informasi Foto Ibu Suri Emma dan Ratu Wilhelmina diambil gambarnya pada tahun 1897 pada saat Wilhelmina belum dinobatkan menjadi Ratu Kerajaan Belanda secara resmi, namun pada saat Ayahnya meninggal pada tahun 1890 sebenarnya Wilhelmina seketika itu sudah menjadi Ratu. Judul Foto tersebut diatas adalah Moeder and Dochter (dalam bahasa Belanda).
Wilhelmina yang mendapat sebutan van Orange-Nassau, adalah anak dari King Willem III dan Ratu Emma, dinobatkan menjadi Ratu Kerajaan Belanda secara resmi pada tahun 1898 pada saat berusia 18 tahun.
Berikut sekilas informasi dari keterangan Foto yang berjudul Moeder and Dochter yang diambil gambarnya pada tahun 1897 :
Ratu Wilhelmina (Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau), adalah Ratu Belanda sejak 1890 - 1948 dan Ibu Suri sejak 1948 - 1962. Ia memimpin Belanda selama lebih dari 50 tahun, lebih lama daripada penguasa monarki kerajaan Belanda lainnya.
Masa
kekuasaannya menjadi saksi beberapa titik perubahan di Belanda dan
sejarah dunia: Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Krisis Ekonomi
tahun 1933, dan
juga kejatuhan Belanda sebagai penguasa kolonial. Ia
paling dikenang untuk perannya dalam Perang Dunia II dimana ia
membuktikan dirinya sebagai inspirasi besar bagi gerakan perlawanan
rakyat Belanda dan
sebagai pemimpin utama pemerintahan Belanda di pengasingan.
Ia
adalah anak satu-satunya dari Raja Willem III dan istri keduanya, Ratu
Emma dari Waldeck-Pyrmont. Masa
anak-anaknya ditandai dengan hubungan yang sangat dekat dengan
orangtuanya, khususnya dengan sang ayah yang telah berusia 63 tahun
saat Wilhelmina lahir. Karena
Raja Willem sudah memiliki 3 putra dari istri pertama, Ratu Sophie. Saat
Wilhelmina dilahirkan, hanya ada peluang kecil baginya untuk mewarisi
tahta. Namun,
Willem kehilangan semua putranya (putra terakhir meninggal saat
Wilhelmina berusia 6 tahun).
Raja
Willem III wafat pada tanggal 23 November 1890 dan meskipun
Wilhelmina seketika menjadi Ratu Belanda, ibunya Emma ditunjuk
sebagai wali sampai usia Wilhelmina mencapai 18 tahun.
Pada
tahun 1901, ia menikah dengan Hendrik, Pangeran dari
Mecklenburg-Schwerin. Kelahiran
anak satu-satunya, Juliana pada tanggal 30 April 1909, menjadi
obat penawar setelah perkawinan 8 tahun tanpa anak.
Ratu
Wilhelmina juga dikenal mahir dalam mengelola bisnis dan investasi, membuat
dia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia. Investasinya
merambah ke Amerika Serikat dan sampai ke sumur minyak di
wilayah Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
Pada
tanggal 4 September 1948, Wilhelmina menyerahkan tampuk kekuasaan
kepada anaknya, Putri Juliana. Ratu
Wilhelmina wafat pada tanggal 28 November 1962 dan dimakamkan di
Nieuwe Kerk di kota Delft.
Foto dan Frame ini saya dapatkan dari kawan saya didaerah tangerang yang tidak lain adalah seorang Kolektor yang sudah cukup lama. Sudah beberapa kali saya datang dan menanyakan kepada beliau Foto dan Frame tersebut tetapi pada saat itu jawabannya belum mau dijual. Sesekali beliau yang biasa saya panggil dengan nama Pak "B" yang sekarang sudah berusia 75 tahun menyebutkan harga Foto dan Frame tersebut dengan harga yang cukup fantastis.
Akhirnya perjuangan saya tidak sia-sia, tanpa diduga suatu hari beliau memberikan informasi bahwa Foto dan Frame akan dijual dengan harga damai dengan barang lainnya, dan akhirnya saya mendapatkan Foto dan Frame yang saya anggap barang sangat berharga tersebut. Saya menyadari bahwa ternyata akhirnya perjuangan tidak menjadi sia-sia karena kesabaran dan harapan yang begitu besar.
Saya sangat senang mengkoleksi Foto dan Frame Ibu Suri Emma dan Ratu Wilhelmina ini, karena keberadaannya yang memang sangat langka dan mengandung unsur sejarah yang sangat bernilai sebagai barang peninggalan dimasa Kolonial Belanda.
Antik, Unik dan Langka menarik untuk menjadi koleksi.
Keterangan : Koleksi Pribadi
Antik, Unik dan Langka menarik untuk menjadi koleksi.
Keterangan : Koleksi Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar